walaupun beberapa tahun belakangan ini bracket/braces/behel bukanlah hal yang memalukan lagi (thanks so much to telenovela Betty La Fea hehehe), entah kenapa diriku amat sangat gk pede untuk makenya. padahal keluhan2 yang dirasakan itu udah berlangsung sejak bertahun-tahun yang lalu, bahkan saking karena udah terbiasanya, keluhannya gk dianggap mengganggu deh :D
sewaktu masa diriku berumur belasan, behel atau kawat gigi termasuk hal yang mewah loh.. cuma orang-orang tertentu yang bisa menggunakannya :) selain itu, coba tambahkan kacamata, maka lengkaplah dirimu akan menjadi pusat perhatian! (di masaku waktu itu yaaa). berhubung diriku udah pake kacamata sejak kelas 1 smp, maka sepertinya keputusan untuk gk menggunakan kawat gigi atau behel adalah hal yang tepat =) (ingaattt,, keputusan ini diambil saat masih lugu hahaha).
many things happened dan sampailah kita pada masa diriku merantau di negeri seberang (kembali melebay ^^), tepatnya saat duduk kuliah di tingkat 3. keluhan yang terasa adalah badan meriang, gigi dan gusi yang sangat gk nyaman, dan susah membuka mulut dengan lebar. Datang ke klinik dan diperiksa, akhirnya diberi kesimpulan klo gigi bungsu diriku sedang berjuang untuk eksistensi dirinya :D ini kemungkinan besar sebagai suspect penyebab keluhan yang dirasakan..
datang ke beberapa klinik gigi, akhirnya diriku memutuskan untuk mencabut gigi bungsu tersebut dikarenakan arahnya yang sangat amat gk keren banget (demi eksistensi mereka siiih, lah kok ya salah mirih arah hahaha). alhamdulillah 3 dari 4 gigi bungsu tersebut akhirnya terpisah dariku, dan keluhannya sangat berkurang.
pada saat konsultasi sebenarnya para dokter gigi tersebut sudah menanyakan mengenai kondisi gigiku yang menurut mereka kurang normal. Yang kek gimana sih?? ini looh, kondisi gigi seri atas yang berada di belakang gigi seri bawah, dan rahang bawahku yang lebih menonjol (sedikitttt, please jauhkan bayangan mengenai keadaan rahang salah satu pejabat/ketua parpol itu yaaaaa) membuat diriku menderita yang secara ilmiah disebut dengan Temporomandibular joint disorder (TMJD or TMD), atau TMJ syndrome (penjelasan singkatnya silahkan lihat di sini. mungkin nanti di post selanjutnya akan aku bikin artikel mengenai hal ini yaaa).
karena aku ngerasa gk terlalu terganggu, jadi aku sih cuek aja ketika para dokter yang baik tersebut menawarkan untuk terapi dan/atau operasi (what?!). Tapi, akhirnya diriku tak sanggup menolak ketika ditawari untuk menggunakan kawat gigi (yups, kawat beneraan yaa, bukan behel). selain karena harganya yang masih masuk akal (untuk kantong seorang perantau yang mengandalkan uang kiriman hahaha), juga karena aku ngerasa sebaiknya memang aku coba aja dulu :)
setelah sukses di-rontgen, poto, hingga cetak, proses yang membutuhkan waktu hingga 2 bulan dan akhirnya sukses juga ada kawat gigi nyantel di mulutku. karena aku menggunakan jasa dokter coass, tindakan yang dilakukan gk bisa sekaligus :D yang dilakukan pertama adalah perapian gigi bagian bawah dulu. mksdnya sih biar gigi bawah itu rapi dan bisa didorong mundur agar gigi atas bisa maju ke depan..
setelah sukses bikin aku sering sariawan, repot karena harus lepas saat makan, ngomong yang amat sangat gk jelas, dan repot karena bolak-balik berbulan-bulan tanpa ada perubahan berarti (-_-! maafkan diriku yg mbandel ini ya mbaaaa...), akhirnya diputuskan untuk gk lagi menggunakan kawat tersebut. sempat juga ditawari utk menggunakan kawat cekat a.k.a braces/bracket/behel dengan jasa doter ppdgs (program pendidikan dokter gigi spesialis) orthodenti, tapi karena memang masih belum tega untuk mengeluarkan dananya, tawaran tersebut pun melayang entah kemana hehehe.
pernah denger cerita tentang penggunaan kawat gigi dan/atau behel itu membuat kita ndak nyaman? sakit? susah makan? dll dkk?? gk semuanya salah kok, hehehe. tappiii,, dengan alasan kesehatan dan pingin cantik, ya kenapa ngga kan?? ^_^
No comments:
Post a Comment